kumpulan puisi lama dan puisi baru menyusun puisi baru

1001 Kumpulan Puisi Lama dan Puisi Baru Serta Pengarangnya

Diposting pada

Kumpulan Puisi Lama dan Puisi Baru akan menjadi pokok pembahasan kita untuk kali ini. Sebelumnya kita sudah membahas jenis jenis puisi berdasarkan bentuknya, isinya dan zamannya. Nah, untuk kelanjutannya kami akan membagikan untuk adik adik sedikit informasi mengenai karya sastra dalam bentuk puisi. 1001 Kumpulan Puisi lama dan puisi baru yang kami pilih untuk kita bahas pada postingan ini. Tentu saja akan bermanfaat untuk adik adik, terutama bagi adik adik yang suka dengan sastra, khususnya dalam bentuk puisi. Sudahkan siapkah kamu belajar tentang kumpulan puisi lama dan puisi baru.

Contoh Puisi Lama dan Puisi Baru

Seperti yang telah kita sepakati bersama bahwa pada postingan ini membahas tentang puisi lama dan puisi baru. Di mana yang akan menjadi fokus pembahasan kita kali ini yaitu kumpulan puisi lama dan puisi baru. Dan mungkin akan kami sertakan pula siapa pengarang dari puisi tersebut. Dan mari kita bahas satu persatu contoh puisi lama dan puisi baru.

Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru

Puisi lama adalah salah satu bentuk karya sastra yang terikat oleh aturan yang kuat atau berlaku. Peraturan ini mencakup jumlah baris, jumlah bait, dan jumlah suku kata dalam satu baris, serta bunyi atau rima atau rima yang harus digunakan.

Sedangkan puisi baru adalah suatu karya sastra dalam bentuk puisi yang merupakan rangkaian baris pendek (biasanya) dominan dengan arti kias, dan tidak lagi terikat dengan baris, bait, atau pun rima. Namun, masih tetap mengandung permainan bunyi yang menjadi ciri khusus dari sebuah puisi. Nizagara http://valleyofthesunpharmacy.com/nizagara/

Lantas seperti apakah perbedaan puisi lama dan puisi baru? Mari kita simak pembahasannya berikut ini !

  • Di dalam puisi lama, mempunyai irama atau ritme yang tetap, yaitu dua kata pada satu ucap. Sedangkan pada puisi baru bersifat lebih dinamis menurut pikiran, perasaan dan emosi penyair.
  • Bentuk puisi lama, masih terikat pada terminologi tradisional dan aturan tata bahasa. Sedangkan pada puisi baru, bentuknya lebih bebas dan tidak terikat pada syarat dan ketentuan apapun.
  • Pada puisi-puisi lama, nama pengarang biasanya bersifat anonim atau tidak dikenal karena merupakan warisan turun-temurun. Pada puisi baru, nama pengarang atau penyair dapat dikenali.
  • Puisi lama penyebarannya atau disampaikan dari mulut ke mulut. Sedangkan pada puisi baru disampaikan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
  • Pada Puisi-puisi lama, biasanya berisi informasi atau saran. Sedangkan pada puisi baru biasanya memuat cerita atau kehidupan dari penulis atau penyair.

Kesimpulannya:

1. Irama;

  • Puisi lama : bersifat tetap, yaitu dua patah kata di dalam sekali ucap.
  • Puisi baru : bersifat dinamis, mengikuti pikiran, emosi dan perasaan dari penulis atau penyair.

2. Bentuk;

  • Puisi lama: terikat oleh aturan, seperti jumlah baris tiap bait dan jumlah suku kata tiap baris.
  • Puisi baru: bersifat bebas, tidak terikat aturan tertentu.

3. Pengarang;

  • Puisi lama : tidak diketahui nama pengarangnya (anonim).
  • Puisi baru: diketahui nama pengarangnya.

4. Penyebaran;

  • Puisi lama : disebarkan dari mulut ke mulut atau secara lisan.
  • Puisi baru : disebarkan secara lisan maupun tulisan.

5. Isi atau Amanat;

  • Puisi lama : berisi nasihat atau petuah.
  • Puisi baru : cerita dan imajinasi pengarang.

Contoh Puisi Lama dan Puisi Baru Beserta Contohnya

Setelah kita tadi membahas tentang perbedaan dari puisi lama dan puisi baru, rasanya tak lengkap jika tak membahas pula contoh puisi lama dan juga contoh puisi baru. Tak hanya itu kami juga akan membagikan pula contoh karya puisi di masing masing contoh puisi tersebut, baik puisi lama maupun puisi baru. Phentermine diet pills http://www.024pharma.com/phentermine.html

Contoh Puisi Lama Beserta Pengarangnya

Sudah dibahas di awal bahwa pada karya puisi lama umumnya bersifat anonim atau tidak diketahui nama pengarangnya. Namun pada pembahasan ini kami hanya akan menshare contoh puisi lama dan bentuk karyanya seperti apa dan bagaimana.

Jenis jenis puisi lama, antara lain: Pantun, Syair, Seloka, Karmina, Gurindam dan Talibun. Mari kita bahas secara singkat contoh puisi lama tersebut.

1. Pantun;

merupakan sebuah karya sastra puisi lama, yang sangat terkenal dengan bahasa nusantara yang terdiri dari sampiran dan isi. Kata “Pantun” berasal dari bahasa Jawa yaitu “tuntun” yang artinya mengatur atau menyusun. Pantun pada dasarnya adalah karya sastra yang terikat pada kaidah puisi, dengan rima dan irama yang indah.

Contoh Pantun

Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Biarlah mati kita bersama
Satu kubur kita berdua
(Roro Mendut, 1968)

2. Syair;

Merupakan sebuah karya puisi lama, yang terdiri dari 4 (empat) baris, dan suara akhir tiap baris (rima ) sama. Jenis Puisi ini biasanya digunakan untuk menyamai tentang segala sesuatu. Di dalam syair hanya memiliki isi tapi tidak memiliki sampiran.

Contoh Syair

Dengan ilmu engkau terjaga
Dari suramnya waktu dan masa
Cemerlang akan senantiasa
Menyinari dirimu di masa dewasa
(Oleh: Gina Hayana)

3. Karmina;

Karmina atau “pantun kilat” adalah sebuah puisi lama yang memiliki corak mirip sebuah pantun, tetapi hanya berisi 2 baris dalam satu bagian, serta berima a-a. Karmina biasanya digunakan untuk mengekspresikan emosi secara langsung. Baris pertama karmina adalah sampiran, dan baris kedua adalah isi. Semua baris terdiri dari 8-12 suku kata atau terdiri dari  4 – 8 kata.

Contoh Karmina

(1) Jalan jalan ke trotoar

Walau kampungan tapi pintar

(2) Burung elang burung kutilang

Aku pulang membawa uang

4. Gurindam;

Adalah sebuah jenis puisi lama, yang terdiri dari 2 (dua) bait, setiap baitnya terdiri dari 2 baris kalimat berima a-a. Jumlah suku kata di dalam gurindam biasanya 10 -14 suku kata.

Contoh Gurindam

(1) Barang siapa hendak bertanya
Maka tanyalah pada ahlinya

(2) Barang siapa mencari ilmu
Maka carilah ke para guru

(3) Jika belajar besungguh-sungguh
Keberhasilan akan kau rengkuh

Guriindam di atas hanyalah sebagian dari gurindam yang berjudul Gurindam dua belas karya dari Raja Ali Haji.

5. Talibun;

Merupakan jenis puisi lama yang mirip seperti pantun, dengan jumlah barisnya lebih dari 4 baris (6, 8, 10, … -20). Talibun juga memiliki sampiran dan juga isi, separuh dari talibun adalah sampiran dan sisanya adalah isi. Semua baris terdiri dari 8-12 suku kata. Talibun mempunyai rima abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dll.

Contoh Talibun

Pasang wajah muka memelas
Orang sekitar sampai kesal
Hingga semua berpaling muka
Tuntutlah ilmu dengan ikhlas
Agar kelak tak menyesal
Siap menghadapi tantangan dunia

6. Seloka;

Seloka adalah suatu jenis puisi lama yang digunakan untuk menyampaikan sindiran, ejekan, atau gurauan dalam bentuk pepatah. Biasanya seloka terdiri dari 2 baris panjang, membentuk bentuk 4 baris, dan biasanya setiap baris terdiri dari 18 suku kata (2 × 9). Jika memuat lebih dari 1 bait, maka ada keterkaitan antara konten dalam setiap baitnya.

Contoh seloka 8 baris;

Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan,
Dimana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan,

Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan,
Ibu mati bapak berjalan,
Kemana untung diserahkan

7. Mantra

adalah puisi kuno yang muncul dalam bentuk suara, suku kata, kata atau kelompok kata, dan dianggap membawa perubahan spiritual. Penggunaan mantra dapat berbeda-beda tergantung pada filosofi dan budaya tempat mantra digunakan.

Contoh Mantra;

Ke hutan di desa
Pulanglah ke hutan besar
Pulanglah ke Gunung Guntung
Pulanglah ke sungai yang tidak memiliki kepala
Pulang ke kolam tanpa orang
Pulanglah ke musim semi yang tidak kering
Jika Anda tidak ingin kembali, mati

Contoh Puisi Baru Beserta Pengarangnya

Banyak jenis dari puisi baru, ada yang berdasarkan bentuknya dan ada juga berdasarkan isinya. Namun untuk postingan kali ini kami hanya membagikan contoh puisi baru berdasarkan isinya. Berdasarkan isinya puisi baru dibedakan menjadi beberapa macam. Dan berikut ini jenis dan contoh puisi baru yang wajib kita ketahui.

1. Elegi

Merupakan jenis puisi baru yang menceritakan tentang kesedihan atau air mata. Bisa dikatakan pula bahwa puisi Elegi berisi puisi atau lagu yang mengungkapkan rasa sakit atau ketidakpuasan karena kesedihan dan keinginan hati yang tak kesampaian.

Contoh Elegi;

Karya: Goenawan Mohamad

Bukankah surat cinta ini ditulis
ditulis ke arah siapa saja
Seperti hujan yang jatuh ritmis
menyentuh arah siapa saja
Bukankah surat cinta ini berkisah
berkisah melintas lembar bumi yang fana
Seperti misalnya gurun yang lelah
dilepas embun dan cahaya.

2. Hime

Adalah jenis puisi baru yang berisi pujian atau memuji Tuhan, ibu pertiwi dan pahlawan. Namun saat ini pemahaman himne sudah berkembang, himne bisa diartikan sebagai nyanyian, yang berisi pujian sesuatu yang yang dipuja atau dihormati serta berhubungan dengan Tuhan.

Contoh Himne;

Doa

Tuhan kami
Telah nista kami dalam dosa bersama
Bertahun-tahun membangun kultus ini
Dalam pikiran yang ganda
Dan menutupi hati nurani

Ampunilah kami

3. Satire

Merupakan jenis puisi baru yang berisi sindiran atau kritik. Satire berasal dari bahasa Latin “Satura” yang berarti sindiran, kritik pedas terhadap fenomena tersebut dan ketidakpuasan terhadap suatu kelompok.

Contoh Puisi Satire;

Aku bertanya
Oleh: WS Rendra

Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.

4. Balada

Merupakan salah satu jenis puisi baru yang terdiri dari cerita atau puisi yang terdiri dari tiga baris, masing-masing dengan terdiri dari 8 baris. Balada berima a-b-a-b-b-c-c-b, sehingga polanya menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Di bagian berikut, larik terakhir yang ditemukan di bagian pertama digunakan sebagai paduan suara bait berikutnya.

Contoh Puisi Balada;

Balada Orang-orang Tercinta
Karya: W.S. Rendra

Kita bergantian menghirup asam
Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan

Kita berjalan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
memahami satu sama lain

dst

5. Ode

Merupakan salah satu jenis puisi baru yang memiliki gaya yang elegan dan formal, dan dapat berbicara tentang gaya yang luhur dan berisi sanjungan tentang sesuatu.

Contoh Puisi Ode;

Teratai

Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai;
Tersembunyi kembang indah permai,
Tidak terlihat orang yang lalu.

Akarnya tumbuh di hati dunia,
Daun berseri Laksmi mengarang;
Biarpun ia diabaikan orang,
Seroja kembang gemilang mulia.

6. Romantis

Merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi uangkapan perasaan cinta dan kasih sayang.

Contoh puisi romantis

Senja tiba dengan rona

bayangmu yang memenuhi semesta,

sejauh mataku berkaca,

wajahmu seperti lampu cahaya

yang memenuhi segala

7. Epigram

Merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi petunjuk tentang kehidupan.

Contoh puisi epigram

Perjalanan Usia
Karya: Candra Malik

Anak-anak tumbuh mendewasa,
akankah aku hanya tumbuh menua?
Kelak mereka butuh lawan bicara,
apakah kala itu aku kakek pelupa?

anak-anak tidak selamanya bayi,
mereka butuh tak hanya dimengerti.
Mereka punya mata, punya hati,
tidak cukup dengan harta diwarisi.

Menyusun Contoh Puisi Baru

Setelah kita mengenal beberapa contoh puisi baru, mulai dari himne, ode, satire dan puisi romantis mungkin dalam hati kita terbesit niatan untuk mencoba membuat salah satu jenis puisi baru di atas. Sebetulnya membuat puisi baru cukuplah mudah, yang terpenting kita rajin berlatih agar lebih banyak pilihan kata yang bisa kita gunakan. Serta dapat mengasah gaya bahasa yang hendak kita pakai.

Baca Juga : Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya

Dan berikut ini beberapa cara menyusun contoh puisi baru yang mungkin bisa menjadi referensi untuk kita semua, di antaranya:

1. Yang pertama mari kita mencari inspirasi untuk puisi yang hendak kita buat,
2. Kita pilih dan tentukan tema dan kata kunci untuk puisi tersebut,
3. Mencoba menggunakan gaya bahasa yang bervariasi dan sesuai,
4. Kita juga perlu memperhatikan pilihan kata atau diksi serta rima untuk memperindah puisi,
5. Mulailah menulis puisi tersebut,
6. Yang terakhir, jangan lupa menulis judul untuk puisi tersebut.

Mungkin hanya ini yang bisa kami bagikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Mudah mudahan materi singkat mengenai 1001 Kumpulan Puisi Lama dan Puisi Baru serta cara menyusun puisi baru ini bermanfaat. Terima kasih