Properti, Makna, Fungsi, Jenis dan Pola Lantai Tari Saman

Diposting pada

Tari saman. Postingan kali ini kami akan membagikan sedikit informasi mengenai Properti, Makna, Fungsi, Jenis dan Pola Lantai Tari Saman. Tentu adik adik sudah bukan, dari mana tari Saman berasal. Dan postingan ini bisa menjadi penambah wawasan adik adik terutama tentang seni tari. Tari saman berasal dari pulau Sumatra, tepatnya dari daerah Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Apa saja yang mesti kita ketahui dari tari Saman? MAri kita bahas bersama sama !

makna tari saman

Mengenal Tari Saman

Di antara beragam jenis tarian nusantara di Indonesia, tari Saman tergolong dalam kelompok seni tari yang sangat bagus. Kekhasan tari Saman ini berada pada kepaduan gerakannya yang paling mengagumkan. Beberapa penari Saman bisa bergerak bersama-sama mengikuti syair lagu yang dinyanyikan dan irama musik yang serasi.
Beberapa gerakan teratur itu seakan digerakkan satu badan, terus menari dengan kompak, mengikuti irama lagu yang dinamis.

Kekompakan yang dilakukan oleh penari Saman benar-benar nampak dan pergerakan satu hingga pergerakan paling akhir, karena beberapa penari seperti diikat jadi satu badan dengan menggerakan gerakan untuk gerakan secara bersama.

Benar-benar menarik, bukan ? Tidak salah apabila tari Saman banyak memukau hati beberapa pencinta seni tari. Tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga pencinta seni tari dan luar negeri. Sekarang, mari kita bahas Iebih mendalam kembali tentang tari Saman berikut ini.

Sejarah Tari Saman

Kenapa tarian ini diberi nama tari Saman? Tarian ini diberi nama Saman karena dibuat dengan seorang Ulama Aceh namanya Syekh Saman di kira-kira abad 14 Masehi. Awalannya, tarian ini hanya berbentuk permainan rakyat yang diberi nama Pok Ane, tetapi selanjutnya ditambah iringan syair-syair yang berisi puji-pujian yang diperuntukkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan diiringi oleh paduan tepukan beberapa penari. Pada waktu itu, tari Saman jadi salah satunya sarana ceramah yang dipakai oleh beberapa kiai, untuk menyebarkan agama Islam di daerah Aceh dan sekitarnya.

Sebelumnya, tari Saman hanya dipertunjukkan untuk acara acara tertentu, terutamanya di saat merayakan Hari Kelahiran Nabi Besar Muhammad saw atau disebut sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Umumnya, tari Saman dipertunjukkan di bawah kolong Meunasah (semacam surau pentas). Tetapi bersamaan perubahan masa, tari Saman juga turut berkembang sampai pemanfaatannya menjadi kian sering dipertunjukkan.

Sekarang, tari Saman bisa dikelompokkan sebagai tari hiburan /pementasan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, momen atau upacara tertentu. Tari Saman bisa dipertunjukkan pada setiap kesempatan yang memiliki sifat keramaian dan keceriaan, seperti acara pesta ulang tahun, acara pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan Iainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilaksanakan di dalam rumah, lapangan, dan ada pula yang memakai panggung.

Tari Saman umumnya dipertunjukkan dan dibimbing oleh seorang pimpinan yang Iazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus dapat bekerja bersama secara baik supaya terbentuk pergerakan yang kompak dan serasi.

Makna Tari Saman

Apa makna dari tarian tari saman? Tari Saman merupakan sebuah jenis tarian yang membutuhkan pergerakan kompak antar kelompok. Tidak hanya pergerakan yang unik, tarian ini menjadi media menyampaikan pesan, nasihat, dan saran, serta ceramah terhadap masyarakat.

Banyak pesan dan juga makna filosofis yang bisa diambil dari tarian saman ini, misalkan mengenai pengetahuan agama, Pendidikan, tata krama, kepahlawanan, kebersamaan dan kesatuan.

Walau mempunyai pergerakan yang simpel, tetapi bagi masyarakat mancanegara tarian ini bahkan lebih terkenal dibandingkan tari kecak dan tari pendet. Beberapa pergerakan dasar tari saman di antaranya tepuk tangan, gerak guncang, lingang, kirep, dan saring-saring. Meskipun Pergerakannya simple namun menggunakan tempo yang cepat yang menjadi ciri-khas tarian ini.

Makna dan fungsi tari Saman dijadikan sebagai media ceramah. Sebelumnya Tari Saman diawali, tampil pemuka adat untuk mewakili warga setempat. Pemuka adat biasanya memberi petuah atau nasehat yang bermanfaat ke beberapa pemain dan penonton. Syair-syair yang dilantunkan pada pertunjukkan tari Saman biasanya berisi petuah petuah dan juga ceramah. Berikut contoh sepotong syair di dalam tari Saman:

Reno tewa ni beras padi, manuk kedidi mulu menjadi rempulis bunge

Syair itu memiliki makna : Begitu eloknya padi di sawah diembus angin yang Iemah gemulai. Tetapi demikian, burung kedidi yang Iebih dahulu sebagai calon pengantin dan bawa nama yang wangi.

Fungsi Tari Saman

Tarian ini bukan hanya dipentaskan di wilayah Aceh, tetapi di wilayah lain karena masyarakat luas sudah mengenalinya. Banyak festival tari yang memasukkan tari saman menjadi bagian dari perlombaan. Oleh karena itu, selain berfungsi sebagai tarian adat tari saman berfungsi sebagai sarana hiburan dan juga perlombaan.

Perkembangan tari Saman yang semula sebagai media ceramah, saat ini berkembang menjadi sarana hiburan dan perlombaan. Karena fungsi yang unik ini Tari saman menjadi daya tarik yang mendatangkan banyak wisatawan ke daerah Aceh. Bahkan karena ketenaran tari saman tampil di luar negeri dan sejajar dengan tarian tradisional lainnya seperti tari kecak dari Bali.

Iringan

Tarian Saman saat ini berubah fungsinya menjadi lebih sering sebagai media hiburan pada beberapa pesta, perhelatan, dan beberapa acara lain. Pada tari Saman terdapat 5 jenis nyanyian yakni :

1. Rengum, yakni sebagai pembukaan atau mukadimah dari tari Saman. Rengum ini ialah tiruan bunyi. Begitu selesai langsung disambung secara berbarengan dengan kalimat yang ada di dalamnya, diantaranya berbentuk sanjungan ke seorang yang diibaratkan, dapat pada benda, atau ke tumbuh-tumbuhan.
2. Dering, yakni rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yakni lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari di bagian tengah tari.
4. Syek, yakni lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, umumnya sebagai tanda peralihan gerak.
5. Saur, yakni lagu yang diulang-ulang bersama oleh semua penari sesudah dinyanyikan oleh penari solo.

Biasanya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan penari pria. tapi jumlahnya harus ganjil. Tetapi, dalam perubahannya, tari Saman dimainkan oleh para wanita. Opini lain menjelaskan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 orang penari dan dua orang sebagai pemberi aba-aba sembari menyanyi.

Tetapi, perubahan di zaman modern menginginkan jika satu tarian ini akan makin meriah dan makin memikat jika ditarikan oleh penari dalam jumlah banyak. Disini peranan Syekh, dia harus mengontrol pergerakan dan menyanyikan syair-syair tari Saman.

Gerakan

Gerakan tari saman memakai dua unsur gerak yakni tepuk tangan dan tepuk dada. Diperkirakan, saat menyebarkan agama Islam, Syekh Saman mendalami tarian melayu kuno, selanjutnya menghadirkan kembali melalui gerak yang dibarengi dengan syair-syair ceramah Islam untuk mempermudah ceramahnya.

Dalam konteks modern, tarian ritual yang memiliki sifat spiritual ini masih dipakai sebagai media untuk menyampaikan beberapa pesan ceramah melalui pementasan pertunjukan tari.

Tarian Saman tergolong satu diantara tarian yang cukup unik, karena hanya menghadirkan gerak tepuk tangan dan gerakan yang lain, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang saring (semua gerak ini ialah istilah dalam bahasa Gayo).

Disamping itu, ada dua baris orang yang menyanyi sembari bertepuk tangan dan semua penari tari Saman harus menari dengan kompak dan serasi. Dalam tari Saman umumnya, temponya makin lama akan semakin cepat agar tari Saman nampak menarik dan mempunyai dinamika gerak.

Properti Tari Saman

Properti yang dipakai sebagai kelengkapan tarian yang sudah diakui oleh UNESCO ini begitu banyak seperti properti tari adat yang lain. Hal ini bergantung dari jumlahnya jenis-jenis Tari Saman. Tercatat ada beberapa tarian Saman yang dapat adik adik pelajari dengan mudah yakni tari Saman Njik, Jejunten, Ngerje, Besaman dan Bale Asam.
Dan berikut ini beberapa properti yang digunakan pada tari saman, antara lain:

1. Pakaian atau Busana

yang digunakan oleh penari Saman biasanya memakai baju khas dari suku Gayo. Baju ini sering dikatakan sebagai pakaian pokok atau baju kerawang. Pakaian ini memiliki warna dasar yaitu hitam dengan sulaman benang putih, merah dan juga hijau. Selain itu, di bagian pinggang pakaian pokok ini disulam dengan memakai kedawek dan kekait serta mempunyai lengan pendek.

Pakaian adat Gayo yang digunakan oleh penari Saman cukup berbeda dengan pakaian adat yang digunakan oleh pengantin Gayo. Terutamanya pada warna benang sulaman. Pakaian Gayo yang dipakai oleh pengantin adat memakai teknik sulaman benang berwarna merah, putih, kuning dan juga hijau.

2. Celana

Celana yang dipakai penari Saman adalah celana panjang yang berwarna dasar hitam polos. Celana ini dibikin dengan kain dengan tekstur mengkilap. Umumnya celana ini digunakan sampai menutupi mata kaki. Celana panjang yang dipakai sebagai baju penari Saman ini bermotif khusus di bagian ujung bawah. Umumnya motif ini berwarna kuning emas dan tidak menggunakan renda.

Corak ini sama dengan warna kain songket yang digunakan untuk melilit pinggang penari. Bentuk motif ini melingkar secara horizontal seperti membentuk gelang kaki di celana penari.

3. Bulung Teleng

Apabila dilihat dari bagian atas kepala, properti tari yang dipakai oleh penari tradisi yang menjadi ciri khas suku Gayo ini ialah Bulung Teleng. Bulung Teleng sering disebut juga tengkuluk yaitu semacam kain dengan warna hitam yang dipakai sebagai dasar penutup kepala untuk seorang penari Saman. Setengah bagian dari kain ini terlihat disulam dengan benang khusus seperti busana bersunting kepies.

4. Sarung

Properti selanjutnya yang digunakan oleh penari Saman ialah sarung. Sarung ini dipakai untuk melilit celana panjang hitam yang digunakan oleh penari Saman. Warna kain sarung yang dipakai menyesuaikan dengan warna dasar pakaian penari itu. Kain sarung ini biasanya bermotif batik yang sesuaikan dengan tradisi warga setempat.

Adapun pola batik yang kerap dipakai dalam tarian adat tersebut ialah pola batik Gayo. Batik Gayo atau yang lebih dikenal dengan istilah Kerawang Gayo merupakan sulaman di atas selembar kain yang mengangkat simbol atau gambar berfalsafah tertentu. Yang menjadi ciri khas dari batik Gayo ialah bahan dasar pewarnaan yang dibuat dari benang.

Kain sarung bermotif batik Gayo ini dipakai sebagai alternatif pengganti dari kain songket. Jika tidak ada kain songket, maka penari dapat memakai kain sarung sebagai pakaian tarian Saman.

5. Stagen

Tari Saman selanjutnya ialah stagen. Stagen adalah aksesori yang masih digunakan oleh beberapa penari adat. Stagen yang digunakan oleh penari Saman berguna untuk mengencangkan pakaian supaya tidak melorot. Disamping itu, pemakaian stagen untuk memperlihatkan bentuk tubuh penari yang sebenarnya. Adapun warna stagen yang kerap dipakai ialah berwarna hitam.

Penggunaan stagen yang dilakukan oleh seorang penari adat mempunyai filosofi tertentu. Stagen dipakai supaya tubuh penari selalu tegak dan sopan terutama dalam bertindak atau berbicara. Dengan begitu, selain menikmati narasi tarian kiranya pemirsa dapat mengambil makna dibalik bermacam properti yang dipakai.

6. Sabuk

Dalam suatu tarian adat seperti tarian Saman, sabuk dipakai untuk menutupi stagen yang mengitari pinggang penari. Sabuk ialah unsur pendamping untuk performa seorang penari Saman. Jadi , tidak hanya memakai stagen penari harus memakai sabuk untuk mempercantik performa.

Seperti stagen, pemakaian sabuk pada penari Saman memiliki filosofi tertentu. Terutamanya sabuk yang dibikin dari kain tenunan berarti supaya penari sanggup untuk memenuhi tuntutan hidupnya. Dalam bekerja, seorang harus selalu sungguh-sungguh supaya memperoleh hasil yang optimal.

Untuk lebih jelasnya mengenai properti tari saman bisa dibaca berikut ini.

Kostum atau pakaian khusus tari Saman terdiri dan tiga bagian yakni:
a. Bagian kepala; bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti pakaian, sunting kepies.
b. Bagian tubuh: busana pokok/ busana kerawang (pakaian dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, pakaian bertangan pendek) celana dan kain sarung.
c. Pada bagian tangan: topeng gelang, sapu tangan.

Begitupun hal dalam pemakaian warna, menurut adat mempunyai kandungan nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjuk kan identitas beberapa penggunanya. Beberapa warna itu menggambarkan kesolidan, kebijakan, keperkasaan, keberanian dan keserasian. Tari Saman memang bagus sekali.

Pola Lantai Tari Saman

Meskipun terlihat simpel namun Pergerakan tari saman termasuk cukup sulit dilakukan sehingga diperlukan konsentrasi tinggi dan latihan yang cukup untuk dapat menguasainya secara baik. Tari saman menggunakan pola lantai vertikal, horizontal, diagonal dan garis melengkung.

Dalam melakukan tarian Saman ini penari harus berbaris membuat garis lurus ke samping. Arti dari tarian ini melukiskan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan manusia lain. Pola duduk dengan kaki yang bertopang seperti duduk antara dua sujud menggambarkan umat Islam yang membentuk syaraf saat melakukan ibadah sholat.

Gambar Pola Lantai Tari Saman

Untuk lebih jelasnya mengenai pola lantai pada tari Saman bisa melihat gambar pola lantai berikut ini.

gambar pola lantai tarian saman

 

Pementasan tari Saman bukan hanya terkenal di negeri kita sendiri, tetapi terkenal di luar negeri, seperti pada Australia dan Eropa. Baru ¡ni tari Saman ditampilkan di Australia untuk mengingati musibah besar tsunami pada 26 Desember 2006 lalu. Maka ri itu, kita harus senang dengan kesenian yang kita punyai, dan melestarikannya supaya tidak hilang.