Pada pembelajaran kelas 5 kurikulum 2013 kita sering menjumpai materi tentang tangga nada. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan tangga nada ? Tangga nada merupakan salah satu unsur dari sebuah lagu. Nah pada postingan kali ini kami akan mengajak adik adik membahas tentang pengertian serta perbedaan dari tangga nada diatonis dan pentatonis. Mari kita bahas satu persatu agar pemahaman kita bertambah !
Pengertian Tangga Nada
Contents
Tangga nada adalah urutan nada pokok yang disusun secara berjenjang. Contohnya: do, re, mi, fa, sol, la, si dan do. Secara umum tangga nada dibedakan menjadi 2 yaitu : tangga nada diatonis dan tangga nada pentatonis. Kedua tangga nada ini memiliki ciri ciri yang berbeda-beda. Mari kita bahas satu persatu.
Perbedaan Tangga Nada Diatonis dan Pentatonis
Sudah dibahas di awal bahwa tangga nada dibedakan menjadi 2 yaitu tangga nada diatonis dan petatonis. Tentu saja kedua tangga nada ini memiliki ciri ciri dan karakter yang berbeda beda. Untuk lebih memperjelas pemahaman kita, maka postingan perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis ini kami bagikan.
1. Tangga Nada Diatonis
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang memiliki 2 interval atau jarak nada yaitu satu dan setengah. Dan tangga nada memiliki 7 nada pokok. Secara garis besar tangga nada diatonis ini dibedakan menjadi 2 yaitu : tangga nada mayor dan tangga nada minor. Kedua tangga nada ini memiliki ciri ciri atau sifat yang berbeda pula. Berikut ini penjelasannya.
I. Tangga nada mayor
Tangga nada mayor memiliki ciri ciri sebagai berikut :
a. mempunyai interval 1 – 1 – ½ – 1 – 1 – 1 – ½. Jika ditulis nadanya kurang lebih seperti ini : C – D – E – F – G – A – B – C.
b. Lagu yang menggunakan tangga nada mayor ini biasanya bersifat penuh semangat, riang dan gembira.
c. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do.
Beberapa contoh lagu yang menggunakan tangga nada mayor antara lain: Lagu Garuda Pancasila, Halo Halo Bandung, Hari Merdeka, Apuse, Maju Tak Gentar, Indonesia Raya dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.
II. Tangga nada minor
Tangga nada minor mempunyai ciri ciri antara lain:
a. Mempunyai interval nada 1 – ½ – 1 – 1 – ½ – 1 – 1 . Jika ditulis nadanya kurang lebih seperti ini : a – b – c – d – e – f – g – a.
b. Lagu yang menggunakan tangga nada minor umumnya berifat sedih, kurang bersemangat.
c. Biasanya di awali dan diakhiri dengan nada A = La.
Beberapa contoh lagu yang menggunakan tangga nada minor antara lain: Tuhan, Gugur Bunga, Desaku, Bubuy Bulan dan juga lagu Syukur.
Macam Macam Tangga Nada Diatonis
Tak hanya 2 contoh diatas, sebenarnya masih banyak lagi macam macam tangga nada diatonis. Berikut ini macam macam tangga nada diatonis, di antaranya :
I. Tangga nada diatonis Mayor
Seperti sudah kami sampaikan di awal bahwa tangga nada mayor adalah tangga nada yang mempunyai interval nada 1 – 1 – ½ – 1 – 1 – 1 – ½. Dan berikut ini contoh tangga nadanya:
II. Tangga nada minor asli
Tangga nada minor asli adalah tangga nada yang memiliki interval nada 1 – ½ – 1 – 1 – ½ – 1 – 1. Tangga nada ini hanya mempunyai nada nada pokok yang belum mendapat nada sisipan. Contoh jenis musik yang menggunakan jenis tangga nada minor asli adalah musik Gregorian. Dan berikut ini gambar tangga nada minor asli:
III. Tangga nada minor harmonis
Yang dimaksud tangga nada minor harmonis adalah tangga nada minor asli yang nada ketujuhnya dinaikan setengah nada atau laras. Namun untuk deretan naik turunnya masih tetap sama. Dan berikut ini contoh tangga nada minor harmonis.
IV. Tangga nada minor melodis
Tangga nada minor melodis hampir sama dengan tangga nada minor harmonis. Hanya saja pada tangga nada minor melodis pada nada 6 dan 7 dinaikkan setengah laras. Dan pada saat turun, nada ke-6 dan ke-7 tersebut diturunkan 1/2 laras. Perhatikan contoh tangga nada minor melodis di bawah ini.